Latar Belakang Pemisahan Gereja Barat dan Timur
Pada awal
mulanya gereja dipimpin oleh 5 daerah
besar yaitu Roma, Yerusalem, Anthiokia, Aleksandria, dan Konstantinopel.Gereja
Timur adalah gereja yang terdiri dari daerah Yerusalem, Anthiokia, Aleksandria
dan Konstatinopel sedangkan Roma adalah Gereja Barat. Gereja Timur sering
disebut sebagai Gereja Orthodoks Timur sedangkan Gereja Barat disebut Gereja
Katolik Roma. . Barat dan Timur adalah istilah yang lebih merujuk pada wilayah
beradanya gereja . Merenggangnya hubungan gereja Barat dan Timur dimulai ketika
pada abad ke 2, para uskup Gereja Barat
atau Roma menuntunt status kedudukan yang lebih tinggi dari uskup dan patriakh
yang lain .
Pada akhir abad ke-2 , Gereja Timur tidak mau mengikuti ritus atau ritual perayaan paskah seperti Gereja Barat, hingga uskup Viktor mengancam pengucilan bagi gereja Timur . Walaupun begitu belum terlihat adanya jurang besar diantara mereka . Bukan hanya itu, pada abad ke 4 , Gereja Barat tidak lagi menggunakan bahasa Yunani melainkan bahasa latin, berhubung dengan penerjemahan Alkitab kedalam bahasa latin yaitu Vulganta .Keuskupan di Konstatinopel menganggap setara kedudukannya dengan Roma, hal ini karena mereka menganggap bahwa Kitab Suci Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, sehingga Patriakh Konstatinopel merasa berhak dipersamakan kedudukannya dengan Roma. Namun seiring waktu, Konstatinopel jatuh kedalam tangan Turki Usmani yang membuat Gereja Timur meredup sedangkan Gereja Barat sudah berekspansi ke wilayah Eropa lainnya .
Pada akhir abad ke-2 , Gereja Timur tidak mau mengikuti ritus atau ritual perayaan paskah seperti Gereja Barat, hingga uskup Viktor mengancam pengucilan bagi gereja Timur . Walaupun begitu belum terlihat adanya jurang besar diantara mereka . Bukan hanya itu, pada abad ke 4 , Gereja Barat tidak lagi menggunakan bahasa Yunani melainkan bahasa latin, berhubung dengan penerjemahan Alkitab kedalam bahasa latin yaitu Vulganta .Keuskupan di Konstatinopel menganggap setara kedudukannya dengan Roma, hal ini karena mereka menganggap bahwa Kitab Suci Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, sehingga Patriakh Konstatinopel merasa berhak dipersamakan kedudukannya dengan Roma. Namun seiring waktu, Konstatinopel jatuh kedalam tangan Turki Usmani yang membuat Gereja Timur meredup sedangkan Gereja Barat sudah berekspansi ke wilayah Eropa lainnya .
Gereja
terpecah dari segi bahasa, wilayah , doktrin, teologi dan politik. Pemisahan Gereja Timur dan Barat
ini tidak terjadi karena masalah sesaat saja namun merupakan akumulasi dari
beberapa kejadian yang terjadi dahulu . Antara lain ada beberapa masalah kecil
yang seolah-olah memperlebar jurang pemisah antara Gereja Barat dan Timur yaitu
masalah Ikonoklasme, status yuridiksi Sri paus atas seluruh gereja , penyisipan
klausa filoque . dan jatuhnya
Konstatinopel ketangan Turki . Masalah Ikonoklasme terjadi pada abad ke 8
tepatnya tahun 726 Kaisar Leo III memerintahkan untuk mengahancurkan
gambar-gambar suci dan patung-patung suci yang ada didalam gereja Hal ini memicu kemarahan dari Roma, yang
membuat Roma mengucilkan Kaisar Leo III .
Setelah
itu timbul masalah, pennyisipan kata filoque
. Gereja Timur mengajukan keberatan atas Gereja Barat karena menyisipkan kata filoque . Gereja Timur berkeyakinan
bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa dan turun pada hari Pentakosta melalui Sang
Anak sedangkan gereja Barat berkeyakinan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa
dan Sang Anak (filoque) . Gereja
Timur keberatan karena jika memang filoque,
maka Roh Kudus memiliki kedudukan yang lebih rendah daripada Sang Anak padahal
Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus berada dalam substansi yang sama .
Permasalahan penyisipan kata filoque
berlangsung sangat lama, bahkan permasalah ini lebih besar daripada
permasalahan langsung penyebab perpecahan atau skisma antara Gereja Timur dan
Barat .
Hingga
akhirnya diadakanlah konferensi Florence. Para kaisar dan uskup dari Timur
datang untuk meminta bantuan karena Turki Ottoman akan menyerang Kontantinopel
. Gereja Barat setuju akan memberi bantuan jika Gereja Timur mengakui otoritas
Paus atas seluruh gereja dan menyetujui penyisipan kata filoque . Hampir saja terjadi rekonsialisasi antara Gereja Timur
dan Barat, namun berujung gagal karena salah stau dari para uskup gereja Timur
bernama Markus dari Efesus menolak menandatangani dekrit perjanjian tersebut .
Comments
Post a Comment
Jika ada yang kamu masih ingin tanyakan, silahkan berkomentar dibawah ya. Tuhan Yesus Memberkati