SEIRAMA DENGAN HATINYA
Oleh: Vera Oey, Ryan Fanuel, Imanuel Alva II
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus"
(Filipi 2:5)
(Filipi 2:5)
Hari selasa, 26 April 2016 pagi istri saya Vera Oey berdoa, saat berdoa ketika masuk hadirat Tuhan tiba-tiba istri saya merasakan Tuhan Yesus sangat sedih.
Istri saya berbicara:
"Tuhan kenapa kok suasananya sedih sekali?
Aku minta pengampunan atas aku dan keluargaku Tuhan."
Istri saya berbicara:
"Tuhan kenapa kok suasananya sedih sekali?
Aku minta pengampunan atas aku dan keluargaku Tuhan."
Tuhan berbicara:
"Aku sangat sedih melihat jiwa-jiwa, mereka sangat bebal."
"Aku sangat sedih melihat jiwa-jiwa, mereka sangat bebal."
Lalu istri saya melihat sepasang kaki di depannya lalu ia bersujud.
Sorenya kami menghadiri ibadah di sebuah persekutuan janjian berangkat bersama Imanuel Alva. sepanjang perjalanan Imanuel Alva cerita
"hari ini saya mengalami sesuatu yang aneh. Saat saya sedang pasarkan "Kaos Rapture" tiba-tiba saya rasakan di dalam hati saya perasaan yang sangat sedih. Padahal saat itu saya sedang bersemangat untuk memasarkan tapi perasaan saya bisa berubah 180 derajat menjadi sangat sedih.
"hari ini saya mengalami sesuatu yang aneh. Saat saya sedang pasarkan "Kaos Rapture" tiba-tiba saya rasakan di dalam hati saya perasaan yang sangat sedih. Padahal saat itu saya sedang bersemangat untuk memasarkan tapi perasaan saya bisa berubah 180 derajat menjadi sangat sedih.
Kesedihan itu saya rasakan makin menjadi-jadi saat siang ini saya datang ke salah satu bank untuk mengambil buku tabungan saya yang hilang. Saat di bank disitu saya ingin menangis tapi saya tahan. Karena tidak lucu jika saya menangis di depan umum dan dilihat banyak orang.
Setelah itu perasaan sedih itu tidak kunjung hilang. Saya sudah pujian penyembahan tetapi tetap saja perasaan sedih itu masih melingkupi hati saya. Lalu saya tanya Tuhan: "Tuhan ini kenapa? Mengapa hati saya begitu sedih?
Tuhan jawab saya:
"Nak itu hati-Ku bukan hatimu, Aku sangat sedih nak, Aku mau datang anak-anak-Ku belum siap semuanya". Demikian cerita Imanuel Alva.
"Nak itu hati-Ku bukan hatimu, Aku sangat sedih nak, Aku mau datang anak-anak-Ku belum siap semuanya". Demikian cerita Imanuel Alva.
Singkat cerita kami sudah sampai di tempat persekutuan doa. Kami ke toilet sebentar lalu masuk ke tempat persekutuan doa. Lalu saya dan istri terlebih dahulu masuk lalu Imanuel Alva menyusul. Saat Imanuel Alva sampai dan baru duduk, saat Imanuel Alva doa pengudusan diri, Imanuel Alva dikagetkan oleh air yang menetes di tangannya sebelah kiri. Lalu Imanuel Alva bicara kepada saya.
"Bro tanganmu basah tidak? Baru saja ada air setetes di tangan kiri saya"
saya menjawab:
"Tidak bro. Ini tangan saya kering bro"
"Tidak bro. Ini tangan saya kering bro"
Alva bertanya "Wah lalu air darimana?" Kemudian Imanuel Alva lanjutkan doa lagi dan tiba-tiba Tuhan berbicara ke Imanuel Alva:
"Nak itu air mata-Ku, Aku ingin saat ini juga kamu berdoa untuk jiwa-jiwa, doakan nak banyak jiwa diselamatkan bagi Aku"
"Nak itu air mata-Ku, Aku ingin saat ini juga kamu berdoa untuk jiwa-jiwa, doakan nak banyak jiwa diselamatkan bagi Aku"
Lalu Alva ikuti kemauan-Nya dan berdoa untuk tuaian jiwa-jiwa saat itu juga. Padahal saat itu sedang doa pengudusan tapi Tuhan katakan "Doakan keselamatan jiwa-jiwa sekarang nak"
Setelah saya mendengarkan cerita istri dan Imanuel Alva, saya minta konfirmasi sama Tuhan.
Tiba-tiba saya menangis, melihat Tuhan Yesus menangis, saya pun merasakannya kesedihan hati Tuhan Yesus menangisi jiwa-jiwa.
"Kenapa Tuhan, Engkau kan bisa segalanya?
Bisa mengubahkan hati orang."
Tiba-tiba saya menangis, melihat Tuhan Yesus menangis, saya pun merasakannya kesedihan hati Tuhan Yesus menangisi jiwa-jiwa.
"Kenapa Tuhan, Engkau kan bisa segalanya?
Bisa mengubahkan hati orang."
Tuhan berkata: "Aku tidak memaksakan hati mereka nak, Aku tidak mau ada hati yang terpaksa di Sorga. Mereka yang memilih."
Saya menangis tersedu-sedu.
Saya berlari ingin memeluk-Nya.
Saya ingin menghibur-Nya.
Saat saya sedih, DIA menghampiri saya.
DIA datang memeluk saya.
DIA datang membelai saya.
DIA mengganti jubah saya yang compang-camping .
Sejujurnya saat saya menulis ini pun, saya masih menangis.
Saya berlari ingin memeluk-Nya.
Saya ingin menghibur-Nya.
Saat saya sedih, DIA menghampiri saya.
DIA datang memeluk saya.
DIA datang membelai saya.
DIA mengganti jubah saya yang compang-camping
Sejujurnya saat saya menulis ini pun, saya masih menangis.
Saudara, kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali sudah sangat-sangat dekat. Hari ini Dia menangis untuk kita semua. Maukah kita seirama dengan hati-Nya? Dia ingin setiap jiwa diselamatkan bukan binasa. Selama masih ada waktu, mari tangkap apa yang Tuhan mau agar kita semua mengalami Rapture dan tidak tertinggal. Sebab Tuhan Yesus mengasihi kita semua.
Finish Strong
Semua Kemuliaan Bagi Tuhan
Comments
Post a Comment
Jika ada yang kamu masih ingin tanyakan, silahkan berkomentar dibawah ya. Tuhan Yesus Memberkati